Jumat, 23 September 2011

Misteri Bola Dunia

Hari itu, terjadi kepanikan luar biasa di kelas 6D. Bola Dunia milik sekolah hilang! Tentu saja apabila Buk Nera, guru walikelas mereka tau, pasti Buk Nera akan marah dan melapor kepada Kepala Sekolah. Dan apabila kepala sekolah tau, mereka bisa dikeluarkan dari SD Percobaan tersebut. Atau bahkan tidak diluluskan ke SMP.
“Pokoknya kita harus cari tau siapa pelakunya! Jangan sampai Buk Nera tau kalau ini terjadi.”ucap Aldo, ketua kelas 6D, Memang, hari ini hari Minggu. Mereka sengaja berkumpul di kelas mereka agar dapat menyelidiki lebih jelas.
“Hmm, aku tau! Lebih baik kita serahkan saja pada Pandu. Dia kan pandai melacak sesuatu.”ucap Dinda, sambil melirik Pandu dengan penuh harap. Semua mengangguk setuju. Pandu hanya mengangguk.
“Aku tau! Yang memegang bola itu terakhir adalah Beno.”ucap Della. Beno adalah anak ternakal di kelas 6D. Jadi bisa saja Beno yang menyembunyikannya.
“Bukan aku kok, aku sudah menaruhnya ke atas lemari. Lagian kalau masalah barang-barang sekolah, aku nggak berani menyembunyikannya.”elak Beno.
“Benarkah? Kalau begitu siapa yang mengambilnya sesudah bola itu berada di atas lemari?”tanya Pandu lagi. Semua menggeleng. Kecuali Chintya. Dia asyik memainkan rambutnya.
“Chintya, apakah benar kamu yang menyembunyikan bola dunia nya?”tanya Pandu. Chintya menggeleng. “Bukan aku kok. Jangan-jangan sudah diambil sama Buk Merissa. Kan Buk Merissa yang punya bola dunia itu.”
“Ah, sungguh teganya kamu Chintya.”ucap Pandu. Semua heran mendengar ucapannya Pandu itu. Tak ada yang berani bertanya. Tapi kemudian Pandu menyambung. “Kamu tau kalau yang punya bola dunia tersebut adalah Bu Merissa. Sementara kita semua tidak tahu. Memang aku melihat kalau Bu Merissa sudah mengambil kembali bola dunia tersebut. Tapi diam-diam kamu mengambilnya kembali di ruang guru dan membawanya pulang karena kamu penasaran mencari dimana letak Saudi Arabia tersebut kan?”tanya Pandu. Aha. Tebakan Pandu benar. Chintya hanya dapat menangis. Dia berjanji akan mengembalikan Bola Dunia tersebut besok. Ternyata memang menuduh itu tidak baik ya kawan? Bukan selalu yang nakal yang selalu salah. Tetapi yang lain juga selalu salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar